Belajar Jadi Orang Baik
Selasa, 13 November 2018
Rabu, 19 Desember 2012
Subuh Yang Indah
Untuk ketiga kalinya aku
berangkat ke masjid di waktu subuh lebih awal… jam 03.40 WIB. Dengan maksud
menjaga adzan agar bisa di awal waktu. Degg….. untuk ketiga kalinya pula aku
salah duga …. Kudapati seseorang sedang menyapu masjid, menata karpet, dan
bersiap untuk kumandangkan adzan. Subhanallah (pekikku dalam hati)…. Dan
Alhamdulillah spontan mulut berucap…. Ada tetangga yang manager senior di
Telkom mendahului untuk berbuat baik… mengumandangkan adzan, ditengah yang lain
tidur terlelap.
Iqomat-pun dilantunkan, oleh
seorang dokter spesialis, yang seingat saya hampir tidak pernah meninggalkan
jamaah sholat subuh di masjid.
Sholat subuh-pun di mulai….
Seperti biasa, dengan harapan, ada tambahan jamaah yang lain , kubaca surat
yang agak panjang. Namun seperti biasanya pula…. Subuh itupun tetap seperti
biasanya. Di shaff pertama hanya ada 3 orang, seorang manager Telkom, sang
dokter spesialis, dan guru besar “jawara” SH teratai….. agak dibelakang 5 orang
jamaah ibu-ibu….. yang saya amati orang tetap yang kemarin, dan kemarin…..
Namun…
Subuh hari ini terasa lebih indah….. sudah ada yang mendahului adzan…. Insya
Allah tak lama lagi shaff baris pertama akan penuh….. semoga
Mentradisikan Senin - Kamis
Saat di kampus ada teman yang
membuatku “terpesona”. Cantik, smart,
dan….. tomboy. Saat itu dia gak berjilbab (kabarnya selepas kuliah &
menikah, jilbab tak pernah lepas menutup kepalanya)…. Tapi jangan ditanya soal
akhlaqnya. Tutur katanya lembut, ringan tangan jika ada teman yang butuh
pertolongan…. dan sholatnya terjaga. Addies…. Namanya.
Satu saat dalam satu acara,
tersedia hidangan kue beraneka ragam. Seingatku itu hari Rabu. Ku sodorkan
piring hidangan kue ke depannya. “yuk silakan non… kasihan panitianya… sudah
capek-capek beli kue” kataku. “maaf deh.. hari ini lagi libur,” katanya. “makan
kok libur…. Maksude?? “ puasa…” lanjutnya sambil berbisik. ….’nyaur utang ta???
‘ tanyaku gak butuh jawaban. Selepas acara…. baru terjawab kalo dia sedang
“puasa dawud” dan sudah berjalan setengah tahun. …..”degg! hatiku terasa
disentil ” malu rasanya.
Entah karena “Addies” , atau
memang karena Allah….. aku mencoba ‘Puasa Dawud”….. seminggu, dua minggu….
alhamdulillah gak ada kendala berarti….. selanjutnya…. sudah bisa dipastikan.
GAGAL!!! Akhirnya kuambil kompromi…… setidaknya bisa menjaga puasa senin
kamis….
Lantas mengapa puasa Senin –
Kamis ?? Kebanyakan dari kita tentunya pernah mendengar puasa Senin Kamis
sebagai puasa sunnah di dalam Islam. Namun, berapa yang benar-benar berusaha
merutinkan puasa tersebut ? Alasan utama mengapa puasa Senin Kamis disunahkan
dalam Islam ialah karena Rasulullah sering berpuasa di kedua hari tersebut. Dalam
Hadist Riwayat Ahmad disebutkan bahwa Rasulullah mengatakan bahwa semua amal
dibentangkan di hari Senin dan Kamis. Karena itu, sebagai orang beriman,
sungguhlah baik bila pada saat malaikat melaporkan amalan kita itu kita tengah
berpuasa.
Dari sisi logika, bisa
dilihat bahwa hari Senin dan Kamis membagi satu ‘minggu’ menjadi dua bagian
yang hampir sama rata. Jadi kentara sekali bahwa puasa Senin Kamis dalam
konteks medis berfungsi sebagai detoksifikasi atau penghancuran racun dalam
tubuh…. Mengganti sel-sel yang jelek… atau dalam bahasa bengkel ya “tune up”.
Dengan berpuasa di hari Senin dan Kamis, secara tidak langsung kita melakukan perbaikan
untuk diri kita secara rutin baik dari segi spiritual maupun jasmani.
Puasa Senin Kamis juga melatih
kita secara teratur untuk menghindarkan diri dari pekerjaan dosa. Kalau ada
latihan efektif untuk latihan kesabaran, maka itulah puasa. Karena itu,
cocoklah jika dikatakan bahwa puasa adalah zakat jiwa, dimana pada saat puasa,
kita membuang perangai buruk. Sehingga sesudah puasa, emosi dan spiritual kita
menjadi lebih bersih. ”Segala sesuatu itu ada zakatnya,sedang zakat jiwa itu
adalah berpuasa. Dan puasa itu separo kesabaran”.(HR. Ibnu Majah).
Keutamaan yang kedua ialah
karena puasa Senin Kamis bisa meningkatkan amalan kita. Biasanya, seseorang
yang kekenyangan dan keenakan cenderung malas beribadah. Puasa menjadikan kita
lebih produktif dalam beribadah karena selain kita tidak lagi dalam posisi
keenakan, orang yang berpuasa juga cenderung ingin beribadah ekstra.
Disamping itu, puasa bisa melembutkan hati. Ini karena dengan puasa, kita
cenderung lebih berempati dengan orang-orang yang lebih tidak beruntung
dibanding kita.
So…. Jika gak bisa puasa
dawud, setidaknya berlatihlah Puasa Senin Kamis. Insya Allah dengan puasa yang
rutin, kita tidak hanya mendapat balasan kebaikan dari Allah, tetapi kita juga
mendapat keuntungan di dunia berupa kesehatan yang prima dan daya pikir yang
jernih. Semoga !
Sebenarnya Semua Anak itu Cerdas….
Untuk kesekian kalinya, di tiga
bulan awal tahun ajaran baru ini -- beberapa guru di kelas III mengeluh.
Persoalannya, Thomas, siswa yang diawal masuk sudah diprediksi akan mengalami
kesulitan dalam belajar… tak juga beranjak lebih baik. Hampir semua nilai
pelajarannya tetap jeblok, tertinggal jauh dibanding siswa yang lain. Problem Slow Learner nampaknya ada pada anak yang berayah warga
kebangsaan Inggris ini.
Atas desakan orang tua saat itu, dan keyakinan sekolah bahwa
akan bisa merubahnya, maka diterimalah Thomas; dengan catatan ‘ORANG TUA SIAP
KERJASAMA”. Apa mau dikata, sudah tiga tahun berjalan… si Ibu yang single
parent… tak juga menunjukkan itikad baik untuk merubah cara mendidik
anaknya. So… sekolahlah akhirnya yang
“kelimpungan” sendiri, mencari cara yang tepat untuk mengatasi hal ini. Padahal
jika Sekolah sudah susah payah membangun karakter dan mendidik anak dengan
sebaik mungkin…… namun sesampai di rumah, orang tuanya justru merobohkan dan
membuat citra diri anak makin menciut….. sudah pasti ANAK TAK PERNAH BERANJAK
MEMBAIK…
Melihat Thomas, saya jadi teringat dengan Adam Kho. Anak Singapura yang waktu kecilnya adalah
penggemar berat games dan TV. Sehari, ia bisa berjam-jam di depan TV. Baik
main PS atau nonton TV. Adam Khoo pun dikenal sebagai anak bodoh. Ketika kelas
empat SD, Ia dikeluarkan dari sekolah. Ia pun masuk ke SD terburuk di
Singapura. Ketika akan masuk SMP, ia ditolak oleh enam SMP terbaik di sana. Akhirnya, ia bisa
masuk ke SMP terburuk di Singapura. Begitu terpuruknya prestasi akademisnya,
tapi lama kelamaan membaik justru karena cemoohan teman-temannya, hingga
akhirnya memperoleh kesuksesan di dunia bisnis.
Prestasi Adam di dunia bisnis ditandai pada saat Adam berusia 26 tahun. Ia telah memiliki empat bisnis dengan total nilai omset per tahun US$ 20 juta. Kisah bisnis Adam dimulai ketika ia berusia 15 tahun. Ia berbisnis music box. Bisnis berikutnya adalah bisnis training dan seminar. Pada usia 22 tahun, Adam Khoo adalah trainer tingkat nasional di Singapura. Klien-kliennya adalah para manager dan top manager perusahaan-perusahaan di Singapura. Bayarannya mencapai US$ 10.000 per jam.
Prestasi Adam di dunia bisnis ditandai pada saat Adam berusia 26 tahun. Ia telah memiliki empat bisnis dengan total nilai omset per tahun US$ 20 juta. Kisah bisnis Adam dimulai ketika ia berusia 15 tahun. Ia berbisnis music box. Bisnis berikutnya adalah bisnis training dan seminar. Pada usia 22 tahun, Adam Khoo adalah trainer tingkat nasional di Singapura. Klien-kliennya adalah para manager dan top manager perusahaan-perusahaan di Singapura. Bayarannya mencapai US$ 10.000 per jam.
Akhirnya… saya hanya mengajak semua guru untuk mencari “special
moment” atas diri Thomas. Saya masih berkeyakinan -- meski tanpa dukungan
optimal orang tua -- suatu saat kami akan menemukan ke mana arah kecerdasan Thomas
ini mengarah….
Thomas tergolong pembelajar
lambat (slow learner). Siswa tipe ini memiliki kekhasan ketika belajar karena
kemampuan kognitif otaknya dalam mencerna informasi sangat rendah. Disini, guru
selayaknya mendidik dengan sabar… bawa hati kita dalam ruang batinnya. Cara
kita memahami anak ini tentu berbeda dengan anak-anak lainnya. Yang pasti, kita
harus yakin bahwa satu saat kita akan temukan moment special yang mengarahkan
kita pada bakat dan minatnya…
Sulitnya…. konsisten Subuhan di Masjid
Ada aturan yang saya “paksa”
untuk disepakati istri dan kedua anak saya. Yakni… kewajiban Sholat Jamaah di Masjid,
untuk Maghrib, Isya’, dan Subuh. Kenapa tiga waktu ini?? Karena saat itulah
keluarga dimungkinkan berkumpul di rumah….
Untuk Maghrib & Isya, tidak
ada masalah!! Jika tak ada alasan yang
“bisa bertanggungjawabkan”… Insya Allah semua anggota keluarga bisa menjaga
konsistensi untuk berangkat ke masjid begitu adzan dikumandangkan.
Tidak demikian untuk waktu Subuh.
Untuk Hani, anak kedua saya yang baru menginjak kelas I SD, saya tak
mewajibkannya ke masjid. Namun tidak demikian dengan Haykal -- anak pertama
saya yang baru saja menginjak kelas IV SD. Saya memaksa untuknya agar rutin ke
masjid. Awalnya ia tak masalahkan itu.
Hari pertama, kedua, ketiga, sampai dengan seminggu….. Ia mau aja ikut ke
masjid. Meski ngantuk berat…. bahkan kadang tertidur saat sujud. Awal minggu
kedua…. Mulai deh ngambeknya keluar…..,berat untuk melangkah ke masjid, kadang
pakai “mbrebes mili” --- takut nolak “paksaan” ayahnya -- campur malesss,
bahkan kerapkali sekali mulai sulit dibangunkan…. entah pura-pura tidur atau
tidur beneran.
Kalau dipikir wajar juga haykal
begitu…. Jamaah subuh paling banter 6 – 7 orang, dan itu-itu aja. Gak ada anak
sebayanya lagi. Dan lagi…. (ini sebenarnya yang gk boleh terjadi), saya juga
mulai ngrasa kasihan juga… dalam keadaan ngantuk… diajak ke masjid.. (kasihan
yang tak pada tempatnya!!!). Alhasil… kompromi pun muncul, satu semester ini
boleh sholat subuh di rumah…. Nah LO…!!!
Sungguh…
Saya sendiri baru belajar jadi orang tua…. Yang belum bisa konsisten mengajak
pada kebaikan!
Ternyata… Kunci Sorga itu Murah
Dalam sebuah taklim di hadapan para sahabatnya, Rasul
mengatakan bahwa sebentar lagi akan masuk seorang yang kelak akan memegang
kunci surga. Semua sahabat terpana. Sampai seorang Umar bin Khattab 'iri' dengan
penyematan istilah tersebut. Tidak lama kemudian masuklah orang yang dimaksud.
Orang ini penampilannya biasa-biasa saja. Tidak ada ciri khusus. Karena penasaran, Umar meminta izin untuk menginap di rumah orang tersebut. Tiga hari Umar RA menginap di rumah orang ini. Namun, dia tidak menemukan amalan khusus orang tersebut.
Ketika Umar bertanya, apa rahasianya. Orang itu menjawab, "Ibadah dan amalanku sebenarnya biasa saja, wahai Umar. Hanya selama hidupku, aku diajari oleh ibuku untuk tidak punya perasaan buruk sangka terhadap apa pun dan siapa pun. Barangkali itulah amalan yang dimaksud Rasulullah SAW."
Wajar jika dalam sebuah tulisan ringannya di Republika, Ustadz Arifin Ilham menyatakan selain doa dan ikhtiar, ada amalan lain yang juga bisa mengantarkan proses 'perubahan takdir'. Amalan itu adalah amalan hati, yaitu selalu berbaik sangka (husnuzhan) dengan semua keputusan Allah SWT.
Anaa 'inda zhanni 'abdi bih, wa Ana ma'aka idza da'awtani, "Aku mengikuti persangkaan hamba-Ku tentang Aku. Dan aku bersamamu jika memohon kepada-Ku."
Dan semoga kita pun berlomba-lomba bersegera mendapatkan “kunci surga”
Orang ini penampilannya biasa-biasa saja. Tidak ada ciri khusus. Karena penasaran, Umar meminta izin untuk menginap di rumah orang tersebut. Tiga hari Umar RA menginap di rumah orang ini. Namun, dia tidak menemukan amalan khusus orang tersebut.
Ketika Umar bertanya, apa rahasianya. Orang itu menjawab, "Ibadah dan amalanku sebenarnya biasa saja, wahai Umar. Hanya selama hidupku, aku diajari oleh ibuku untuk tidak punya perasaan buruk sangka terhadap apa pun dan siapa pun. Barangkali itulah amalan yang dimaksud Rasulullah SAW."
Wajar jika dalam sebuah tulisan ringannya di Republika, Ustadz Arifin Ilham menyatakan selain doa dan ikhtiar, ada amalan lain yang juga bisa mengantarkan proses 'perubahan takdir'. Amalan itu adalah amalan hati, yaitu selalu berbaik sangka (husnuzhan) dengan semua keputusan Allah SWT.
Anaa 'inda zhanni 'abdi bih, wa Ana ma'aka idza da'awtani, "Aku mengikuti persangkaan hamba-Ku tentang Aku. Dan aku bersamamu jika memohon kepada-Ku."
Dan semoga kita pun berlomba-lomba bersegera mendapatkan “kunci surga”
Langganan:
Postingan (Atom)