Untuk kesekian kalinya… teman
saya yang musibah hidupnya tak kunjung reda ini berkeluh kesah. … “Ustadz….
Bukankah Allah memberi cobaan.. sesuai
kemampuan hambanya” katanya. “ Ya… benar. Lantas apa yang salah?” tanyaku. “Saat
ini, nampaknya Allah benar-benar telah menjauhi aku. Banyak Doa sudah
kupanjatkan, tapi kenapa musibah ini tak juga pergi… kenapa permintaanku
sedikitpun tak didengar ?” lanjutnya mengadu.
Permintaan yang mana dulu ???
jangan-jangan yang kita pinta hanyalah kemauan kita…. Tapi bukan kebutuhan kita
saat ini.... jangan-jangan doa yang kita panjatkan hanya “manis di bibir”
tetapi “kering di hati”….. Mulut kita berucap, tapi hati kita nglayap
kemana-mana. Lidah kita kelu memohon… tapi Allah tak pernah hadir dalam denyut
nadi kita. Karena jangan-jangan pula …. Kita paksa Allah untuk meng”amini” doa
kita… Kita desak Allah untuk memberi yang kita kehendaki……. Sementara perilaku
kita justru menjauhi apa yang dikehendaki-Nya.
Apalagi… setahu saya yang diperintahkan
Allah adalah memperbanyak dzikir… bukan perbanyak doa. “Hai orang orang yang beriman,
berdzikirlah (dengan menyebut nama Allah), dzikir yang sebanyak-banyaknya. Dan
bertasbihlah kepada-Nya di waktu pagi dan petang.” (Al Ahzab:41-42).
Abu Musa al Asy’ari sendiri
pernah mendengar Rasulullah berkata” Perumpamaan orang yang berdzikir menyebut
nama Allah dengan yang tidak berdzikir, seperti orang yang hidup dengan orang
yang mati” (HR. Bukhari)
Jadi…. Ayolah saudaraku… tidak
hanya ratapan doa & komat kamit permohonan di mulut yang kita perbanyak…..
tapi perbanyaklah dzikir… sebut nama Allah & tentu perbaiki perilaku kita.
Hadirkan Allah dalam hati dan perilaku keseharian kita… karena bukankah di
dalam hadits qudsi riwayat Bukhari & Muslim dikatakan “Aku sesuai dengan persangkaan
hamba-Ku terhadap diri-Ku. Aku bersamanya ketika dia berdzikir (mengingat atau
menyebutKu). Jika dia berdzikir dalam hatinya, maka Aku mengingatnya di dalam
hati-Ku. Jika dia mengingat-Ku dalam satu jamaah, maka Aku akan mengingatnya di dalam jamaah
yang lebih baih dari jamaahnya (di dunia). Jika dia mendekat pada-Ku sejengkal,
maka Aku akan mendekatinya sehasta. Jika dia mendekat pada-Ku sehasta, maka Aku
akan mendekatinya selengan. Jika dia mendekati-Ku dengan berjalan, maka Aku
akan mendekatinya dengan berlari”
Akhirnya… dengan mengikuti
Rasulullah Saw, jikalau menghadapi kesulitan beliau berucap “ Yaa hayyu yaa qoyyumu
birahmatika ‘astaghiits” --- “Ya Allah yang Maha Hidup, Yang mengurus secara
terus menerus. Dengan rahmat-Mu, aku mohon pertolongan”…. Baca
sebanyak-banyaknya bada sholat fardhu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar