Selasa, 18 Desember 2012

Perbedaan Orang Hidup dan Orang Mati


Untuk kesekian kalinya… teman saya yang musibah hidupnya tak kunjung reda ini berkeluh kesah. … “Ustadz…. Bukankah Allah memberi  cobaan.. sesuai kemampuan hambanya” katanya. “ Ya… benar. Lantas apa yang salah?” tanyaku. “Saat ini, nampaknya Allah benar-benar telah menjauhi aku. Banyak Doa sudah kupanjatkan, tapi kenapa musibah ini tak juga pergi… kenapa permintaanku sedikitpun tak didengar ?” lanjutnya mengadu.
Permintaan yang mana dulu ??? jangan-jangan yang kita pinta hanyalah kemauan kita…. Tapi bukan kebutuhan kita saat ini.... jangan-jangan doa yang kita panjatkan hanya “manis di bibir” tetapi “kering di hati”….. Mulut kita berucap, tapi hati kita nglayap kemana-mana. Lidah kita kelu memohon… tapi Allah tak pernah hadir dalam denyut nadi kita. Karena jangan-jangan pula …. Kita paksa Allah untuk meng”amini” doa kita… Kita desak Allah untuk memberi yang kita kehendaki……. Sementara perilaku kita justru menjauhi apa yang dikehendaki-Nya.
Apalagi… setahu saya yang diperintahkan Allah adalah memperbanyak dzikir… bukan perbanyak doa. “Hai orang orang yang beriman, berdzikirlah (dengan menyebut nama Allah), dzikir yang sebanyak-banyaknya. Dan bertasbihlah kepada-Nya di waktu pagi dan petang.” (Al Ahzab:41-42).
Abu Musa al Asy’ari sendiri pernah mendengar Rasulullah berkata” Perumpamaan orang yang berdzikir menyebut nama Allah dengan yang tidak berdzikir, seperti orang yang hidup dengan orang yang mati” (HR. Bukhari)
Jadi…. Ayolah saudaraku… tidak hanya ratapan doa & komat kamit permohonan di mulut yang kita perbanyak….. tapi perbanyaklah dzikir… sebut nama Allah & tentu perbaiki perilaku kita. Hadirkan Allah dalam hati dan perilaku keseharian kita… karena bukankah di dalam hadits qudsi riwayat Bukhari & Muslim dikatakan “Aku sesuai dengan persangkaan hamba-Ku terhadap diri-Ku. Aku bersamanya ketika dia berdzikir (mengingat atau menyebutKu). Jika dia berdzikir dalam hatinya, maka Aku mengingatnya di dalam hati-Ku. Jika dia mengingat-Ku dalam satu jamaah,  maka Aku akan mengingatnya di dalam jamaah yang lebih baih dari jamaahnya (di dunia). Jika dia mendekat pada-Ku sejengkal, maka Aku akan mendekatinya sehasta. Jika dia mendekat pada-Ku sehasta, maka Aku akan mendekatinya selengan. Jika dia mendekati-Ku dengan berjalan, maka Aku akan mendekatinya dengan berlari”
Akhirnya… dengan mengikuti Rasulullah Saw, jikalau menghadapi kesulitan beliau berucap “ Yaa hayyu yaa qoyyumu birahmatika ‘astaghiits” --- “Ya Allah yang Maha Hidup, Yang mengurus secara terus menerus. Dengan rahmat-Mu, aku mohon pertolongan”…. Baca sebanyak-banyaknya bada sholat fardhu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar